Monday, August 1, 2011
DJ LK
http://www.youtube.com/watch?v=LGY4ueFTt7E
(Our kampong local DJ talent).
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Tuesday, May 17, 2011
Arwah Taju ....
(Arwah Taju, seorang anak jati Kg. Lipat Kajang yang banyak antara kita warga Kg Lipat Kajang tidak tahu dan tidak ingat. Tulisan dalam blog ini adalah untuk mengingati jasa jasa beliau kepada anak-anak Kg. Lipat Kajang yang mula mula berhijrah keluar dari Kg. Lipat Kajang, terutama sekali yang sentiasa berulang alek ke Kuala Lumpur)
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Thursday, March 24, 2011
Kadang kala kita tidak tahu apa itu yang berharga, saperti gambar ini umpama nye ....
(Something of value, an old photograph which must have been about 50 years old ..... and in a kampong, 50 years is a long time)
Gambor guru dan kakitangan SKLK. Ikhsan dari cikgu Yusof. Dari kiri: Ismail (pok der @ ayoh koi, ustad Maalim, tak ingat, tak ingat, cikgu Sham (guru besar), cikgu Yusof, cikgu Razak (ayah ngah), cikgu Nipah.
Ribuan terima kaseh kepada Sdr Borhan Ismail kerana telah menyebarkan gambar ini ,,, ...
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Tuesday, March 8, 2011
An Alumni ...
Thursday, March 3, 2011
When a by-election came to Lipat Kajang.
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Sunday, November 14, 2010
In memory of Hj Mohammad Lazim Hj Salleh (Hj Mohammad Lazim Hj Salleh dalam kenangan).
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Wednesday, September 15, 2010
Mesjid Lipat Kajang
(gambar mesjid di petik dari http://musaniblog.blogspot.com/2009/12/tukang-sembelih-depan-masjid.html) ..... maaf Pak Mus.... dan terima kaseh ...
Mesjid Lipat Kajang telah lama wujud dan pada ingatan saya mesjid yang ada sekarang ini adalah mesjid yang ketiga. Mesjid asal telah lama di runtuhkan dan mesjid yang kedua maseh lagi ada tapi di gunakan sebagai tempat simpan barangan (ada kah ini betul?).
Sebelun mesjjid yuand lama itu wujud saya di beritahu ada lagi mesjid2 di kampong lipoat kajanag tapi tiada siapa yang maseh hidup di lipat kajang yang beleh member maklumay lanju,.
Saya tidak ketahui dengan sebenarnya adakah mesjid yang ada sekarang ini duduknya di tanah wakaf atau tidak, tidak siapa pun yang boleh memberi kepastian (ada ke sesiapa?). Tapi memurut maklumat yang di perolehi mesjid itu tidak di dalam tanah wakaf (?). Ini menjadikan keadaan yang tidka begitu stabil tentang status tapak mesjid itu.
Perlu di fikirkan untuk mendirikan mesjid baru di Lipat Kajang. Dan mesjjid baru ini perlu juga di didirikan di atas tanah (tapak) wakaf. Dan mengikut maklumat yang tidak resmi sesuatau mesjid di anggarkan akan menelan belanja minima sebanayak RM 1 juta.
Pada pendapat saya, yang asal dari Lipat Kajang tapi dah lama meninggal kan Lipat Kajang, Jawatankuasa Mesjid Lipat Kajang perelu mengambil initiatif untuk mendirikan mesjid baru yang lebih selesa dan yang lebih terang status nya.
(the existsing mesjid at Kampong Lipat Kajang is not situated on a wakaf land, as far as I know, and its time as well that a new mesjid is built in a more appropriate location and on a real wakaf land)
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Kubur Lipat Kajang

(Gambar ini dari kubur Lipat Kajang, tapi di gunakan hanya sebagai hiasan saja)
Mengikut maklumat dan pengetahuan saya kubur di Lipat Kajang yang saya ketahui dan juga telah di beri tahu kepada saya adalah di tempat2 yang berikut,
1. Tanjung Nyior yang ada sekarang
2. Dekat Empang Simen
3. Di Tanjung Keling
4. Dekat mesjid yang ada sekarang, antara rumah arwah Cik Gu Esa dan rumah arwah Abang Mat Darat, di Kampong Mesjid
5. Dan dua biji kubur dekak ‘durian kibur’ di Tanjong Sungei.
Walau bagaimana pun tidak di ketahui asal usul kubur2 dekat Empang Simen, dekat Tanjung Keling, dan dekat mesjid sekarang di Kg. Mesjid. Eloklak kira nya semua kubur2 ini di siasat dan di rekodkan. Dan bagi tujuan menjaga kubur2 lama ini elok semua tanah2 perkuburan ini di pagar dengan baik supaya boleh di jaga dengan elok dan teratur.
Tentang 2 biji kubur dekat ‘durian kubur’ di Tanjung Sungei tu, saya di beritahu kubur2 itu adalah kubur2 hulubalang Pahang yang gugur masa Perang Saudara Pahang, dan mereka meninggal masa menghhilir Sungei Pahang dan mererka di semadikan di situ oleh hulubalang2 lain. Elek juga kubur2 itu, di jaga dan di pagar.
Kalau kita generasi sekarang tidak menjaga kubur2 yang sungguh besejarah bagi Kampong Lipat Kajang anak2 cucu2 kita nanti mungkin jugak akan mengabaikan kubur2 kita dan kita akan di telan zamanatanpa di ketahui siapakah warga Lipat Kajang, saperti juga kita tidak tahu asal usul orang2 kita di Kg. Lipat Kajang sekarang.
(its time that Kampong Lipat Kajang records all its cemetaries, and maintain them as the kampong heritage)
Saturday, August 21, 2010
Penghulu (Headman) Kampong Lipat Kajang.

(tahun, nama, gelaran mungkin ada sedikit kesalahan, kalau ada info harap dpt betulkan)
- mengikut susunan masa...
1) En. Shamsuddin bin Mohd Said, PKC - 1996 - 2010
...2) Pemangku - '1994 - '1995
En. Osman bin Mohd Yassin (Penghulu K.Krau)
En. Hamdan bin Mohd Yusuf (Penghulu Sanggang)
En. Abdullah bin Sida (Penghulu Kerdau)
3) En. Abdul Ghafar bin Mohd Yunus, PJK - 1970 - 1993
4) Pemangku - '1968-1969
En. Osman bin Mohd Yassin (Penghulu K.Krau)
En. Hamdan bin Mohd Yusuf (Penghulu Sanggang)
En. Abdullah bin Sida (Penghulu Kerdau)
5) En. Ismail bin Mohd Yassin - 1962 - 1968
6) En. Abdullah bin Hj. Manap - 1958 - 1962
7) En. Mohd Sidek bin Osman AMN, JP - 1945 - 1957
8) En. Mohd Yunus bin Osman
9) En. Osman bin Tok Dollah
10) En. Tok Dollah bin Abbas
11) En. Abbas bin Wak Keroje
Maklumat diatas sangatlah berguna kepada yang ingin mengetahui sejarah Kampong Lipat Kajang. Mungkin rekodnya tersimpan di Balai Penghulu Kampong Lipat Kajang, tetapi setakat hari ini tidak banyak yang mengetahui.
(The Official Headman of Kampong Lipat Kajang, very useful when wanting to know the history of Kampong Lipat Kajang. The record may be available in the office of the present Headman, but very few folks know such historical fact)
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Thursday, July 22, 2010
Tik …kawan ku …..dalam Kenangan (in memory of my friend Tik)
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Wednesday, April 28, 2010
Keluarga Bahagia
Terima kaseh kepada Norsyarah Marzuki, yang menyiarkan gambar2 ini dalam Facebook nya .
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Friday, April 16, 2010
arwah Pok De Manap
Friday, April 9, 2010
a Penghulu
Wednesday, March 24, 2010
Aki Awang
Anak2 Kg Lipat Kajang yang ingin memberi maklumat yang lebih terperinci dan tepat sila buat komen.
Wednesday, March 17, 2010
They crossed the line
Tuesday, March 16, 2010
"Bong" Taib
Monday, March 15, 2010
The pioneers
Anyone remember Rashid? He was with PDRM for 35 over years, and he has not returned to the kampng, he is in KL. He went after leaving Sekolah Sultan Abu Bakar Mentakab.
Sunday, March 14, 2010
“Sgt Jantan”
Wednesday, March 10, 2010
"Pok" tak tahu.....
Thursday, February 25, 2010
Tok Mukim
Wednesday, February 24, 2010
Tarikh meninggal.
Saturday, February 20, 2010
Twilight zone

The photo, because of its lack of lighting, gives me that feeling of what its like in the twilight time at the fish pond. And its seems so peaceful, as the daylight trying to go into the night, with no artificial light at all; that to my mind how it was like in the kampong I used to know. Though I must confess that in those days there was no such artificial fish pond, no such modern facilities and utilities.
(Di masa senja di Kampong Lipat Kajang, pada masa dahulu seumpama ini. Hari sudah hampir gelap, lampu belum di pasang, angin sudah reda dan pemukaan air tidak pun bergelombang.)
Thursday, February 18, 2010
1952
End of 1952, the time I left Kampong Lipat Kajang, not for good but to further my studies and to a career. These are the people I left behind at Sekolah Melayu Lipat Kajang. These faces are the ones that I have managed to take the photograps of, most are still with us but Sdr (Arwah) Osman has left us a few years ago.
And I shall be happy to add more photographs in this slide if more 1952 SMLK peoples photoes are made available. I shall make efforts to get their photographs, and to my friends please also make the same efforts. And of the girls, please don't be shy to submit your photographs to me to be included in this blog.
(Kawan2 saya pada tahun 1952 ..... hingga sekarang. Yang telah pergi saya ingin menghadiahkan Al-Faatihah. Dan yang tidak ada di dalam gambar ini, sila usahakan untuk mendapat gambar, untuk saya masukkan ke dalam slide di blog ini. Dan yang perempuan, jangan lah malu2 untuk mengirimkan gambar terkini, kami semua merindui anda).
Wednesday, February 17, 2010
Thinking
Wooden houses. Of course most houses in the kampong are wooden houses except those built recently, but still far too few not of wooden houses.
Quietness, yes it’s very quiet, you can even hear zinging in your ears if you stop and cut off your car engines.
The sound of wild birds. Of all sorts, you hear them but you hardly see them. I have lived in kampong and I know what those birds are and I might even know what they look like.
Mosquitoes, large ones. Why? Because it’s jungly, because there are a lot of rubber trees. Are they dangerous? I do not know, but all these while they are harmless to me.
Old folks that you know well and they all say hello to you with their smiles and ask how you are. They are friendly folks, they are concerned folks, and they are your relatives. And children who may know you but are too shy to talk to you. They do not look you straight in the face, not that they do not care but they are shy.
The Pahang River, you must not miss that. Its there. It’s where I used to swim and to do all sorts of things.
And there are many things that you can see. Familiar to you, something that you wish that you are once again running around in the kampong with all you friends, couldn’t careless with the world around you, going about with your caterwaul in hands and ‘bullets’, full in your pockets.
Many going about on bicycles then (or even walking, women balancing things on their heads) instead of motoring about or going about by cars like now.
And before you leave don’t forget to visit the graveyard where all your relatives are buried. Give them some doa and prayers; you never know someday your children will do the same for you.
Yes, I can list down all things about Kampong Lipat Kajang, but if I start doing that I may even have tears running down my cheek ……..
I have lived
This is how I remember Kampong Lipat Kajang. The ‘serambi of my grandfather’s house at Durian Sangka (about 500 m upriver from the village mesjid), facing the Sungei Pahang, about 100 meters there on. The old rusty zinc roof, the climbing steps to the ‘serambi’ door and the ‘tempayan’ at the bottom of those climbing steps. The leaning mango leaves on to the roof. It was as if yesterday that I climbed up those steps on my little feet, into the house where my grandfather sat on his rattan chair, and my grandmother cooking in the kitchen. Well its all gone now, just memories.
And I loved to be at my father’s house at Cerok Panjang, (about 2 km west of my grandfather’s house) in his small hut of thatched roofs, tree bark walls, pieces of ‘pinang’ (a sort of tall thin stemed palm tree) floor, and we all sleeping on mats on the floor, my brother and I and my father, my mother being separated from my father. And later we were joined by my stepmother and my two other new siblings, a boy and a girl. And looking across from my father’s house side (we used to have a cool clear spring water well on our side of the padi field where we used to take drinking water from and to also wash ourselves with) we saw the house across, over the padi field, my uncle’s house. It might have not been like the photo, which was taken very recently, but its was just about that. A beautiful scenery and a pleasant memories.
And behind my father’s house was the
Of my Kampong Lipat Kajang.
Tuesday, February 16, 2010
Toilets.
I would be telling lie if I say that we did not totally have toilets, because, may be, just maybe, one or two houses had some sort of very crude form of laterine. And of course the Malay School, which is the only school in the kampong had laterine.
And when the night is dark and one did not fancy going out into the dark lightless night, one used to have a board taken off from the wooden floor and did the 'business' through the that hole on the floor board, and what dropped to the ground will be consumed by 'dogs' ( say). And I will not mention that any further.
But now, the kampong folks are more up todate in their hygiene and I suppose everyone now has some sort of toilets of laterine. (And they now have electricity, running water (piped), and hard wired telephone lines).
Monday, February 15, 2010
Biography.

I have always wondered what my parents were like, what life they have had/led, and what were in their minds, what they thought about. Unfortunately my parents were illiterate, thus no record is left behind of their lives. What I have are just memories of them, sweet memories and bitter memories.
I have written my life story, and I have published it. Though its only for my own use, and/or maybe my generations of the future may want to know about me then I have the record. Or just that they may not want to know at all, well its really up to them. But I have my biography written,. I have not published many copies, and I have published that outside Malaysia because in Malaysia publishers will want a minimum number of copies published.
I believe that blog like this is also part of one’s biography.

Sunday, February 14, 2010
Lipat Kajang Family Tree.
I have tried to do a family tree of the people in Kampong Lipat Kajang people, those I know, especially the older generation. I am totally blind of the younger generation.
I use Genius Family Tree software which I uploaded and paid the licence for. That was some years ago, and I do not know if there is the latest update of the software or even if the
I started off with just using my own memory, and later I got a family tree made by our own CikGu Jamalluddin Soa, and later I added that from a family tree given to me by Sdr Teh Seman Salleh. And Sdr Baharom Salleh also made his own family tree which I incorporated into my own family tree, Thus I have almost a complete family tree of those people of Kampong Lipat Kajang. But I must confess the picture I have made is not complete. There is a lot of room for improvement.
I cannot share that family tree in this blog, but I have given some information to Sdr Hamzah Sulaiman whom I trust has made a family tree of his own, and hoping that he will share his version with me so that I may just fill in all my blanks.
Saturday, February 13, 2010
Daging kerbau.
Kalau di Kampong Lipat Kajang, sebut sahaja daging, ia mesti bermakna daging kerbau. Di masa kenduri kendara mereka menyembelih kerbau sebagai syarat perayaan kenduri itu, satu ekor atau dua ekor dan kadang kala hingga tiga atau empat ekor. Dan untuk aqiqah dan korban pun mereka menggunakan kerbau.
Tapi sejak beberapa tahun ini, banyak penduduk Kampong Lipat Kajang yang memelihara lembu, sungguh pun kerbau maseh menjadi minat utama untuk di sembeleh.
Daging kerbau lebih sedap dari daging lembu (ini pendapat peribadi), dan orang yang kurang atau tidak biasa memakan daging kerbau akan merasa tidak ada beza nya dengan daging2 lain. Tapi ada jugak apabila di beri tahu bahawa daging yang di jamu itu adalah daging kerbau, yang tidak biasa akan merasa meloya. Seorang kawan anak saya dari Kuala Lumpur apabila memakan gulai daging kerbau yang pada mulai nya tidak tahu dan apabila di beri tahu ia berasa ‘hendak muntah’. Kata nya “Tak kan daging kerbau boleh di makan, kulit kerbau macam kulit gajah”.
Zaman dah berlalu.
Di satu ketika dulu, zaman dah berlalu, Kampong Lipat Kajang selalu saja di kunjungi oleh Almarhum Tun Abd Razk, Menteri, kemudian Timbalan Perdana Menteri, tapi saya tak tahu sekira nya beliau melawat Kampong Lipat Kajang sebagai seorang Perdana Menteri Malaysia.
Yang saya ingat, bapa saudara saya, arwah Derus, adalah orang kuat UMNO pada masa itu dan kawan2 beliau termasuklah Menteri Besar Pahang, Tan Sri (pada masa itu Dato’) Yahya Seth. Arwah bapa saudara saya itu dengan Almarhum sangat rapat dalam politik mereka.
Zaman telah berlalu, sekarang siapa kah gerangan nya Menteri